IBU
Deskripsi
Pernahkah
kita tahu sosok wanita yang lemah lembut ini? Wanita itu sering disebut Ibu.
Ibu adalah wanita yang melahirkan kita. Sosok Ibu adalah sosok yang mempunyai
sifat Sabar, dan sangat menyayangi anaknya. Sosok ibu mungkin seperti wanita
biasa. Namun, ketika ia menghadapi anak-anaknya, ia tegas dan disiplin. Sosok
ibu juga sebagai air kehidupan kita karena, tanpa Beliau kita tidak akan pernah
tahu akan tata krama, sopan santun dan beberapa hal lain yang sering dianggap
tidak penting. Namun, sangat berpengaruh bagi kehidupan kita di masa mendatang.
Eksposisi
Ibu adalah eorang wanita yang sangat berjasa dalam hidup
kita. Perjuanganya, kegigihanya, bahkan nyawapun menjadi taruhanya. Betapa
besar kasih sayang yang telah diberikan kepada kita. Belaian tangan yang halus
senantiasa memberi cinta di setiap detik. Tutur kata yang lembut senantiasa
menjadi pedoman untuk masa depan kita. Ketulusan hati dan kesabaranya senantiasa
menjadi teladan dalam hidup. Semua yang ada dalam dirinya memberikan makna yang
sangat berharga bagi diri kita.
Narasi
Jam dinding terdengar berdetak, menandakan bahwa waktu
terus berjalan. Tepat di depan jendela, tubuh tuanya itu duduk di kursi roda.
Hanya itu yang bisa beliau lakukan setiap sore. Berharap ada seseorang yang
datang menemuinya sore itu. Beliau melihat sebuah mobil mewah berhenti tepat
didepan rumahnya. Air matanya menetes dari kedua kelopak matanya melihat
aki-laki yang keluar dari mobil mewah itu. Laki-laki itu berjalan dan membuka
pintu rumahnya. Dia adalah anak semata wayangnya yang begitu ia rindukan. Dia bersimpuh dikaki ibunya itu
memberi kata, “ Maafkan Andi Bu, karena Andi terlalu lama meninggalkan Ibu.
Kesuksesan Andi tidak akan pernah tercapai tanpa Ibu. Andi janji, mulai saat
ini Andi kan sealu ada disamping Ibu.”
Argumentasi
Durhaka kepada Ibu
Dalam era globalisasi ini, perubahan semakin berganti.
Seperti adat dan gaya hidup Barat yang telah berpengaruh bagi kehidupan para
remaja di Indonesia. Bukan hanya itu, sikap-sikap yang kurang baik kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu masalah saat ini adalah Sikap Santun
kepada Ibu sangatlah berkurang. Banyak remaja yang mebangkang dan mencemooh
ketika Ibu menyuruh atau menasehati anaknya. Padahal kita tahu, Surga Allah
berada di telapak kaki Beliau. Menurut para Ulama yang ada di Indonesia, “Saat
ini, kasih sayang Anak remaja terhadap Ibunya sangat berkurang, hal ini
dikarenakan pengaruh oleh zaman yang
modern ini. Semua dikuasai oleh budaya Barat. Kejadian ini perlu kita
waspadai.”
Berbeda dengan dulu, kita selalu tunduk dan patuh kepada
Orang tua. Karena dulu berpengaruh dengan zaman nabi atau adat daerah yang
kuat. Tetapi, sekarang pun mulai berubah. Jika ini terus menerus dilakukan,
banyak Anak-anak remaja yang durhaka kepada Ibu. Pengaruhnya, besarnya nanti
akan sulit dengan kesuksesan. Untuk saat ini diperlukan perubahan untuk anak
remaja. Kita sebagai anak juga harus menghrmati orang tua termasuk Ibu kita.
Walaupun begitu, Ibu juga tidak boleh membiarkan harga dirinya diinjak oleh
anak. Selain merawat, Ibu juga perlu mendidik anak tegas agar tidak terjadi
perilaku semacam ini. Wahai anak remaja penerus bangsa ini, sampai kapankah
kita akan terus seperti ini? Hindarilah sikap seperti itu karena dapat merusak
diri kita sendiri. Jika terus seperti ini, kelak jika kita matitunggu azab
Allah di akhirat nanti.
Persuasi
Ibu
Ibu??
Tahukah kalian siapa dia? Sosok malaikat pahlawan di bumi ini yang akan
senantiasa menjaga dan menyayangimu. Ia berjuang untuk kita sampai kita
beranjak dewasa seperti ini. Mungkin tanpa pengorbanan seorang ibu kalian tak
akan bertahan sampai sekarang. Dulu dirinya membawa kalian kemana-mana, belai
setiap belai selalu tidak lupa ia menyayangimu “nak.. jadilah anak yang
berbakti dan patuh sama Ayah, Ibu, dan siapapun saja. Jadilah anak yang sholeh
sholekhah sayang...” pinta sang ibu saat kita masih di kandungan. Ketika
kandungannya semakin tua ia mati-matian berjuang dan terus berjuang. Setelah
tiba pada waktunya dimana sosok yang mungkil tanpa dosa telah terlahir dengan
selamat. Ibu pun berdoa “semoga allah selalu melindungimu anakkku.. semoga
engkau tumbuh besar dan menjadi anak yang bermanfaat, rajin dalam hal apapun,”
Ketika
kalian masih kecil, siapa yang menemani tidurmu? Siapa yang memandikanmu? Siapa
yang mengajarkanmu berjalan, makan, bicara, dan Siapa yang mengurusmu waktu
itu? Ibu.. dia selalu setia untuk membimbing dan mengarahkanmu. Ya.. tak
hentinya dia selalu saja berjung dan berkorban demi anaknya. Senakal apapun
kalian ia tetap bersabar dan selalu mengucapkan “nak, jangan nakal!”.
Kemudian, saat kalian beranjak dewasa, lupakah
kalian pengorbanan nya? Tak ingat kah kalian semua perjungan nya yang ia
berikan pada kalian? Jasa kalian membalas kebaikan ibu tak sepanjang ibu
membesarkan kalian, entah hari ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan atau
kapanpun ia bisa saja pulang ke atas. Sia jika ibu tak segera kalian balas
jasanya, sekarang sering kallian bentak ia, tak sadarkah kalian ia lah yang
melindungi kalian saat Ayah memarahimu? Bahagiakan ibu kalian, buat ia
tersenyum bahagia dan bangga denganmu. Kelak ibu juga yang akan mendoakanmu,
surga memang benar di bawah telapak kaki ibu.