MACAM-MACAM PENYAKIT
A.
STROKE
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi
ketika pasokan darah ke suatu
bagian otak tiba-tiba
terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian
reaksi biokimia, yang
dapat merusakkan atau mematikan sel-sel
saraf di otak.
Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan
oleh jaringan itu. Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau
udara.
ü Klasifikasi
a) Stroke hemorragik
Dalam stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran
darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
merusaknya. Stroke hemorragik terbagi menjadi subtipe intracerebral hemorrhage (ICH), subarachnoid hemorrhage (SAH), cerebral venous thrombosis, dan spinal cord stroke. ICH lebih lanjut terbagi menjadi parenchymal hemorrhage, hemorrhagic infarction, dan punctate hemorrhage.
b)
Stroke iskemik
Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di
sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria
karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri carotis interna merupakan cabang dari arteri
carotis communis sedangkan arteri vertebralis merupakan cabang dari arteri
subclavia.
ü Sistem klasifikasi etiologis
a) Sistem TOAST
b) Sistem CCS
c) Sistem ASCO
d) Sistem UCSD Stroke DataBank
e) Sistem HCSR
f) Sistem NINCDS Stroke Data
Bank
g) Sistem lain
h) Patofisiologi
i)
Eksitotoksisitas asam glutamat
j)
Stres oksidatif
k) Peroksidasi lipid
l)
Disfungsi sawar darah otak
B.
HEMOFILIA
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani
Kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu haima
yang berarti darah dan philia
yang berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu penyakit yang
diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak
tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku
dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita
hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih
banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya. Penderita hemofilia
kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit seperti luka memar jika
sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika
penderita telah melakukan aktifitas yang berat, pembengkakan pada persendian,
seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita
hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ
tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.
ü Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :
-
|
Hemofilia A yang dikenal juga dengan nama :
|
||||||||||||||
|
|
||||||||||||||
|
|||||||||||||||
-
|
Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama :
|
||||||||||||||
|
|
ü Perdarahan akibat hemophilia dapat terjadi di bagian manapun di tubuh.
Lokasi umum untuk mengalami perdarahan adalah sendi, otot, dan saluran
pencernaan. Situs yang spesifik dan jenis perdarahannya didiskusikan dibawah
ini.:
·
Hemarthrosis (perdarahan
hebat dalam sendi)
·
Perdarahan ke dalam otot dapat terjadi ditandai dengan
pembentukan hematoma
·
Pendarahan dari mulut atau mimisan mungkin terjadi.
·
Perdarahan dalam saluran pencernaan dapat menimbulkan
darah dalam tinja.
·
Perdarahan dalam saluran kemih dapat mengakibatkan
darah dalam urin (hematuria).
·
Perdarahan intrakranial (perdarahan ke dalam otak atau
tengkorak) dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan / atau kelesuan.
·
Peningkatan perdarahan setelah operasi atau trauma
adalah karakteristik dari hemophilia.
C. LUPUS
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti
“anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya,
penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di
sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas
dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan
timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat
menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
ü
Ciri dan Gejala Penyakit Lupus
·
Lelah
·
Demam
·
Hilang berat badan atau berat badan meningkat
·
Ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang
menutupi pipi dan hidung
·
Luka pada kulit yang timbul atau parah ketika terkena
sinar matahari
·
Radang pada mulut
·
Rambut rontok
·
Jari dan kuku yang memutih atau membiru ketika terkena
dingin atau saat stress
·
Napas pendek
·
Nyeri pada dada
·
Mata kering
·
Mudah memar
·
Gelisah
·
Depresi
·
Hilang ingatan
ü
Penyebab Penyakit Lupus
Lupus adalah
penyakit autoimun yang muncul ketika tubuh terkena zat asing tertentu, seperti
bakteri dan virus, kemudian sistem imun tersebut juga menyerang jaringan tubuh
yang sehat. Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan berbagai bagian tubuh
antara lain sendi, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otak.
ü
Jenis-Jenis Penyakit Lupus
1.
Systemic lupus erythematosus .
2.
Discoid lupus erythematosus
3.
Drug-induced lupus erythematosus
4.
Neonatal lupus
ü
Faktor risiko penyakit lupus
1.
Jenis kelamin
2.
Usia
3.
Ras
4.
Sinar matahari
5.
Obat tertentu
6.
Terinfeksi virus Epstein-Bar
7.
Terkena zat
D. JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh
arteri koroner tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak, yang
secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa
terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner. Kurangnya
pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang
disebut angina, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami
stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat,
penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan. Serangan jantung
tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika Anda sedang beristirahat.
ü
Faktor Risiko
1.
Kadar Kolesterol Tinggi.
3. Trombosis.
4. Kegemukan.
5. Penuaan.
6. Keturunan.
ü
Cara Mengurangi Risiko
·
Mengurangi konsumsi daging berlemak jenuh tinggi.
·
Memperbanyak makan buah, sayuran dan biji-bijian yang
mengandung antioksidan tinggi
(Vitamin A, C dan E). Antioksidan mencegah lemak jenuh berubah menjadi
kolesterol.
·
Menghindari stress. Stress
dapat menimbulkan ketidakseimbangan fungsi tubuh, meningkatkan tekanan darah
serta membuat Anda merokok dan makan berlebihan.
·
Tidak merokok
dan minum kopi berlebihan.
·
Rajin berolahraga. Olahraga aerobik
selama 30 menit setiap hari, 3-4 kali seminggu dapat memperkuat jantung,
membakar lemak dan menjaga kesimbangan HDL dan LDL.
E. Leukemia
Leukemia dalam bahasa Yunani leukos,
"putih"; aima "darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam
klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau
transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah
putih). Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak
normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan
di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis
atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah
putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel
yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu
fungsi normal dari sel lainnya.
ü
Leukemia dapat dibagi menjadi:
·
Leukemia
limfositik akut (LLA) merupakan tipe
leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada
dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
·
Leukemia
mielositik akut (LMA) lebih sering
terjadi pada dewasa dari pada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia
nonlimfositik akut.
·
Leukemia
limfositik kronis (LLK) sering
diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga
diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
·
Leukemia
mielositik kronis (LMK) sering terjadi
pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
ü
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi
leukemia, seperti:
a) Radiasi
b) Faktor leukemogenik
c) Epidemiologi
d) Herediter
ü
Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda
utama yaitu:
·
Jumlah sel di perifer
yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
·
Penggantian elemen
sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
ü Alat diagnosa
·
Pewarnaan sitokimia
·
Diagnostis molekuler
F.
AIDS
AIDS adalah bentuk paling
parah dari inveksi HIV, dimana virus ini menyerang organ-organ vital pada
sistem kekebalan tubuh manusia, HIV menyerang sel TCD4+, virus ini mematikan
sel TCD4+ sehingga jumlahnya menyusut, sel TCD4+ ini sangat dibutuhkan oelh
tubuh agar sistem kekebalan tubuh kita dapat berfungsi secara optimal, jumlah
sel TCD4+ yang menyusut akan dapat menghilangkan sistem kekebalan tubuh di
tingkat sel, sehingga bagian-bagian tubuh kita akan kehilangan sistem imun dan
sangat rentan terserang penyakit lain.
ü
Penyebab penyakit AIDS
a)
Penggunaan jarum suntik yang
tidak steril
b)
Seks bebas dan seks yang
kurang sehat dan aman
c)
Penyakit menurun
d)
Transfusi darah yang tidak
steril