widgets

Selasa, 11 Februari 2014

MACAM-MACAM PENYAKIT


MACAM-MACAM PENYAKIT
A.    STROKE
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara.
ü  Klasifikasi
a)      Stroke hemorragik
Dalam stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Stroke hemorragik terbagi menjadi subtipe intracerebral hemorrhage (ICH), subarachnoid hemorrhage (SAH), cerebral venous thrombosis, dan spinal cord stroke. ICH lebih lanjut terbagi menjadi parenchymal hemorrhage, hemorrhagic infarction, dan punctate hemorrhage.
b)     Stroke iskemik
Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri carotis interna merupakan cabang dari arteri carotis communis sedangkan arteri vertebralis merupakan cabang dari arteri subclavia.

ü  Sistem klasifikasi etiologis
a)      Sistem TOAST
b)      Sistem CCS
c)      Sistem ASCO
d)     Sistem UCSD Stroke DataBank
e)      Sistem HCSR
f)       Sistem NINCDS Stroke Data Bank
g)      Sistem lain
h)      Patofisiologi
i)        Eksitotoksisitas asam glutamat
j)        Stres oksidatif
k)      Peroksidasi lipid
l)        Disfungsi sawar darah otak


B.     HEMOFILIA
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya. Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat, pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.
ü  Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :
-
Hemofilia A yang dikenal juga dengan nama :

-
Hemofilia Klasik, karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah.
-
Hemofilia kekurangan Factor VIII, terjadi karena kekurangan faktor 8  protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.


-
Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama :

-
Christmas Disease, karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada
-
Hemofilia kekurangan Factor IX, terjadi karena kekurangan faktor 9 protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
ü  Tingkatan Hemofilia
Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3 tingkatan, yaitu :
 Klasifikasi
 Kadar Faktor VII dan Faktor IX di dalam darah
 Berat
 Kurang dari 1% dari jumlah normalnya
 Sedang
 1% - 5% dari jumlah normalnya
 Ringan
 5% - 30% dari jumlah normalnya


ü  Perdarahan akibat hemophilia dapat terjadi di bagian manapun di tubuh. Lokasi umum untuk mengalami perdarahan adalah sendi, otot, dan saluran pencernaan. Situs yang spesifik dan jenis perdarahannya didiskusikan dibawah ini.:
·         Hemarthrosis (perdarahan hebat dalam sendi)
·         Perdarahan ke dalam otot dapat terjadi ditandai dengan pembentukan hematoma
·         Pendarahan dari mulut atau mimisan mungkin terjadi.
·         Perdarahan dalam saluran pencernaan dapat menimbulkan darah dalam tinja.
·         Perdarahan dalam saluran kemih dapat mengakibatkan darah dalam urin (hematuria).
·         Perdarahan intrakranial (perdarahan ke dalam otak atau tengkorak) dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan / atau kelesuan.
·         Peningkatan perdarahan setelah operasi atau trauma adalah karakteristik dari hemophilia.

C.    LUPUS
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
ü  Ciri dan Gejala Penyakit Lupus
·         Lelah
·         Demam
·         Hilang berat badan atau berat badan meningkat
·         Ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan hidung
·         Luka pada kulit yang timbul atau parah ketika terkena sinar matahari
·         Radang pada mulut
·         Rambut rontok
·         Jari dan kuku yang memutih atau membiru ketika terkena dingin atau saat stress
·         Napas pendek
·         Nyeri pada dada
·         Mata kering
·         Mudah memar
·         Gelisah
·         Depresi
·         Hilang ingatan

ü  Penyebab Penyakit Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun yang muncul ketika tubuh terkena zat asing tertentu, seperti bakteri dan virus, kemudian sistem imun tersebut juga menyerang jaringan tubuh yang sehat. Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan berbagai bagian tubuh antara lain sendi, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otak.
ü  Jenis-Jenis Penyakit Lupus
1.      Systemic lupus erythematosus .
2.      Discoid lupus erythematosus
3.      Drug-induced lupus erythematosus
4.      Neonatal lupus
ü  Faktor risiko penyakit lupus
1.      Jenis kelamin
2.      Usia
3.      Ras
4.      Sinar matahari
5.      Obat tertentu
6.      Terinfeksi virus Epstein-Bar
7.      Terkena zat

D.    JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh arteri koroner tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner. Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat, penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan. Serangan jantung tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika Anda sedang beristirahat.
ü  Faktor Risiko
1.      Kadar Kolesterol Tinggi.
3.      Trombosis.
4.      Kegemukan.
5.      Penuaan.
6.      Keturunan.

ü  Cara Mengurangi Risiko
·         Mengurangi konsumsi daging berlemak jenuh tinggi.
·         Memperbanyak makan buah, sayuran dan biji-bijian yang mengandung antioksidan tinggi (Vitamin A, C dan E). Antioksidan mencegah lemak jenuh berubah menjadi kolesterol.
·         Menghindari stress. Stress dapat menimbulkan ketidakseimbangan fungsi tubuh, meningkatkan tekanan darah serta membuat Anda merokok dan makan berlebihan.
·         Tidak merokok dan minum kopi berlebihan.
·         Rajin berolahraga. Olahraga aerobik selama 30 menit setiap hari, 3-4 kali seminggu dapat memperkuat jantung, membakar lemak dan menjaga kesimbangan HDL dan LDL.

E.     Leukemia
Leukemia dalam bahasa Yunani leukos, "putih"; aima "darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih). Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
ü  Leukemia dapat dibagi menjadi:
·         Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
·         Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa dari pada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
·         Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
·         Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
ü  Beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a)      Radiasi
b)      Faktor leukemogenik
c)      Epidemiologi
d)     Herediter
ü  Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:
·         Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
·         Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
·         Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan

ü  Alat diagnosa
·         Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
·         Pewarnaan sitokimia
·         Immunofenotipe
·         Sitogenetika
·         Diagnostis molekuler

F.     AIDS
AIDS adalah bentuk paling parah dari inveksi HIV, dimana virus ini menyerang organ-organ vital pada sistem kekebalan tubuh manusia, HIV menyerang sel TCD4+, virus ini mematikan sel TCD4+ sehingga jumlahnya menyusut, sel TCD4+ ini sangat dibutuhkan oelh tubuh agar sistem kekebalan tubuh kita dapat berfungsi secara optimal, jumlah sel TCD4+ yang menyusut akan dapat menghilangkan sistem kekebalan tubuh di tingkat sel, sehingga bagian-bagian tubuh kita akan kehilangan sistem imun dan sangat rentan terserang penyakit lain.
ü  Penyebab penyakit AIDS
a)      Penggunaan jarum suntik yang tidak steril
b)      Seks bebas dan seks yang kurang sehat dan aman
c)      Penyakit menurun
d)     Transfusi darah yang tidak steril

Tidak ada komentar:

Posting Komentar